5 Anak Menjadi Malas. Dampak negatif media sosial bagi pelajar selanjutnya yaitu anak menjadi malas. Penggunaan media sosial yang berlebihan akan membuat anak menjadi malas untuk berinteraksi atau berkomunikasi di dunia nyata. Tidak hanya itu saja, anak juga akan malas belajar dan memilih menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial.
HermanAniscom. Teman-teman semua, pembahasan kali ini masih tentang bagaimana merancang pembelajaran inovatif di mana kita akan membahas tentang Pertanyaan Wawancara dengan Rekan Sejawat dalam Eksplorasi Masalah dan Solusinya. Pertanyaan Wawancara dengan Rekan Sejawat dalam Eksplorasi Masalah dan Solusinya akan dijadikan dasar dalam melakukan wawancara untuk mengekplorasi akar masalah dari
Hanyasaja idealnya, konsultasikan dengan guru terkait mana kompetensi yang mudah dan sulit untuk dipelajari, sehingga siswa dapat memanajemen waktu untuk belajar . 19. Tanya : Apakah belajar matematika tidak boleh menghafal ? Jawab : Sebagian orang memang berpandangan bahwa belajar matematika itu tidak dihafal tapi dipahami.
Istilahmedia disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari
Abstract ABSTRAK Skripsi dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Visual Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa di MIN 2 Blitar", ini ditulis oleh Alaik
Disamping prinsip-prinsip pembelajaran secara umum, PKR mempunyai prinsip khusus sebagai berikut. 1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran. Dalam PKR guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan atau serempak.
. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 090003 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dc2119d80c39 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Evaluasi Media PembelajaranEvaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses pembelajaran. Idealnya, efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran diukur dari dua aspek, yaitu 1 bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem pembelajaran, dan 2 bukti-bukti yang menunjukkan berapa banyak kontribusi sumbangan media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektifan proses pembelajaran itu. Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan, karena sering kali media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. A. PROSES EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Apabila media dirancang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, maka pada saat mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran, hal ini sudah termasuk pula evaluasi terhadap media yang digunakan. Data empiris yang berkaitan dengan media pembelajaran, secara umum bersumber dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a. Apakah media pembelajaran yang digunakan efektif? b. Dapatkah media pembelajaran itu diperbaiki dan ditingkatkan? c. Apakah media pembelajaran itu efektif dari segi biaya dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa? d. Kriteria apa yang digunakan untuk memilih media pembelajaran itu? e. Apakah isi pembelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu? f. Apakah prinsip-prinsip utama penggunaan media yang dipilih telah diterapkan? g. Apakah media pembelajaran yang dipilih dan digunakan benar-benar mendapatkan hasil belajar yang direncanakan? h. Bagaimana sikap siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? B. TUJUAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Tujuan evaluasi media pembelajaran berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan efektivitas media pembelajaran yang digunakan. b. Menentukan perbaikan atau peningkatan media pembelajaran yang digunakan c. Menetapkan cost-effective media yang digunakan, dilihat dari hasil belajar siswa. d. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas. e. Menentukan ketepatan isi pelajaran yang disajikan dengan media tersebut. f. Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. g. Mengetahui bahwa media pembelajaran tersebut benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan. h. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai perilaku siswa dan evaluasi media yang telah tersedia. Kegagalan mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, tentu saja merupakan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses pembelajaran, khususnya penggunaan media pembelajaran. Dengan melakukan diskusi bersama siswa, maka kita akan dapat memperoleh informasi, bahwa siswa misalnya, lebih menyenangi belajar mandiri, dari pada belajar dengan pilihan media kita, atau siswa tidak menyukai penyajian materi pelajaran yang disajikan dengan menggunakan media transparansi, dan mereka merasa bahwa mereka akan dapat belajar lebih banyak lagi, jika pelajaran tersebut disajikan melalui video atau film. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa evaluasi bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi justru merupakan awal dari suatu siklus pembelajaran berikutnya. C. KRITERIA EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Walker dan Hess 1984206 memberikan kriteria dalam me-review media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas. 1. Kualitas isi dan tujuan a. Ketepatan b. Kepentingan. c. kelengkapan d. Keseimbangan. e. Minat atau perhatian. f. Keadilan. g. Kesesuaian dengan situasi siswa. 2. Kualitas pembelajaran. a. Memberikan kesempatan belajar. b. Memberikan bantuan untuk belajar. c. Kualitas memotivasi. d. Fleksibilitas pembelajarannya. e. dengan program pembelajaran Kualitas sosial interaksi pembelajarannya. g. Kualitas tes dan penilaiannya. h. Dapat memberi dampak bagi siswa. i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3. Kualitas teknis. a. Keterbacaan. b. Mudah digunakan. c. Kualitas tampilan atau layangan. d. Kualitas penanganan jawaban. e. Kualitas pengelolaan programnya. f. Kualitas pendokumentasiannya. D. MACAM MACAM EVALUASI Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita kenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran termasuk ke dalamnya media untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan disempurnakan orang lain atau mungkin anda sendiri, akan mengumpulkan data untuk menentukan apakah media yang anda buat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang anda laporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan media pendidikan di sini akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan media pendidikan ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoretis. Efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan tidak hanya bersifat teoritis tetapi benar-benar telah dibuktikan di lapangan. D. TAHAP TAHAP EVALUASI Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu evaluasi satu lawan satu one to one, evaluasi kelompok kecil small group evaluation dan evaluasi lapangan field evaluation. Arief s. Sadiman dkk. 2002,175 1. Evaluasi satu lawan satu Pada tahap ini pilihlah dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang anda buat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu anda disain untuk belajar mandiri, biarkan dia mempelajarinya sementara anda mengamatinya. Ke dua orang siswa yang anda pilih tersebut hendaknya satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan satu orang lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang Anda buat tersebut; b. katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki; c. usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut. d. berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan; e. sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk dipahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain; f. berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebutpost test; dan g analisis informasi yang terkumpul. Beberapa informasi yang dapat anda peroleh lewat kegiatan ini antara lain kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian yang tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang visual, Kurangnya contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau petunjuk kurang jelas tujuan tak sesuai dengan materi dan sebagainya. Jumlah dua orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah selesai, anda bisa mencobakannya kepada beberapa orang siswa yang lain dengan prosedur yang sama Anda dapat juga mencobakannya kepada ahli bidang studicontent expert. Mereka sering kali memberikan umpan balik yang bermanfaat. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok kecil. 2. Evaluasi Kelompok Kecil. Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebut anda buat untuk siswa kelas I SMP maka pilihlah 10-20 orang siswa dari kelas I SMP. Mengapa jumlah tersebut? Sebab kalau kurang dari 10 data yang anda peroleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya bila lebih dari 20 data atau informasi yang anda peroleh melebihi yang Anda perlukan dan kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil. Prosedur yang perlu ditempuh adalah a.- jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya; b.berikan tes awal pretest untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan; c.sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut; d. catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan baik langsung ataupun tak langsung selama penyajian media e. berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai post test; f. Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara lain menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program; cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ditanyakan lewat kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat dicari lewat diskusi ini; dan g.Analisis data-data yang terkumpul. Atas dasar umpan balik semua ini media disempurnakan. 3. Evaluasi lapangan Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu anda lakukan. Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang kita buat sudah mendekati kesempurnaannya. Namun dengan itu masih harus dibuktikan. Lewat evaluasi lapangan inilah kebolehan media yang kita buat itu diuji. Pilih sekitar 30 orang siswa dengan berbagai karakteristiktingkat kepandaian, kelas, latar belakang jenis kelamin, usia. Kemajuan belajar dan sebagainya sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu maupun lebih-lebih lagi untuk tahap evaluasi lapangan adalah apa yang disebut efek halo hallo effect.Situasi seperti muncul apabila media kita cobakan pada kelompok responden yang salah. Maksudnya apabila kita membuat program film bingkai lalu mencobakannya kepada siswa-siswa yang belum pernah melihat program film bingkai, atau transparansi OHP dan film kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh sajian dengan transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini informasi yang anda peroleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. mula-mula pilih siswa-siswa yang benar-benar mewakili populasi target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada. Tes kemampuan awal perlu dilakukan bila karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kita kenal benar siswa-siswa yang akan dipakai dalam uji coba tak perlu tes itu dilakukan; b.jelaskan kepada mereka maksud uji lapangan tersebut dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan sudah benar dan efektif. Usahakan mereka bersikap relaks dan berani mengemukakan penilaian Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan mereka; c berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik yang dimediakan; d. sajikan media tersebut kepada mereka. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri; e.catat semua respon yang muncul dan siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan; f. berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini post test dibandingkan dengan hasil tes pertamapre test akan menunjukkan seberapa efektif dan efisien media yang anda buat tersebut. g. berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya; dan h. ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi kemampuan awal, sekor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya. Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan. Demikianlah, dengan ketiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan. ___________________________ Sumber Arief s. Sadiman, dkk, 2002, media pendidikan, Jakarta raja grafindo persada Azhar Arsyad, 2002, media pembelajaran, Jakarta raja grafindo persada. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011, media pembelajaran, Bogor ghalia
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1 Sejauh Mana Pemahaman Ibu Terhadap Kurikulum 2013? Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sangat Baik Sekali. Siswa Tidak Hanya Belajar Tentang Teori-Teori Tetapi Juga Dipraktikkan Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Hal Ini Sungguh Sangat Bermanfaat Dalam Memperkaya Pengetahuan Dan Keterampilan Siswa. Untuk Pemahaman Tentang Perangkat Pembelajaran Sudah Baik. Kami Membuat Perangkat Pembelajaran Yang Sederhana Terutama Dalam Hal Penilaian. 2 Apakah Itu Telah Mengupayakan Terakomodasinya Aspek Kognitif, Keterampilan Dan Sikap Dalam Proses Pembelajaran? Kami Sudah Berusaha Untuk Melakukan Pembelajaran Yang Utuh Dengan Mengakomodasi Aspek Kognitif, Keterampilan Dan Afeksi Dalam Pembelajaran Di Kelas. Namun, Kami Mengalami Kendala Dalam Mengajarkan Keterampilan. Hal Ini Dikarenakan Masih Minimnya Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pengembangan Keterampilan Dan Kurangnya Keterampilan Yang Dimiliki Guru. 3 Apakah Tujuan Pembelajaran Yang Ibu Kembangkan Sudah Mengupayakan Tercapainya Pendidikan Karakter? Saya Selalu Berusaha Untuk Menanamkan Pendidikan Karakter Pada Setiap Kegiatan Pembelajaran. Pendidikan Karakter Lampiran 5 Merupakan Hal Terpenting Dan Utama Dibanding Dengan Pengetahuan. 4 Sejauh Mana Pemahaman Ibu Terkait Dengan Penerapan Pendekatan Tematik Integratif? Pendekatan Tematik Integratif Adalah Pembelajaran Berdasarkan Tema. Pembelajaran Ini Sangat Sesuai Dengan Tingkat Perkembangan Anak, Dimana Siswa Belajar Secara Utuh Bukan Terpisah-Pisah. Namun, Dalam Pada Kenyataannya Siswa Masih Kebingungan Dengan Pelajaran Yang Dipelajari. Hal Ini Dikarekan Siswa Belum Terbiasa Dengan Pembelajaran Tema. 5 Sejauh Mana Pemahaman Ibu Terkait Dengan Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran? Pendekatan Saintifik Melatih Siswa Dalam Membangun Pemahaman Sendiri Tentang Suatu Materi. Penerapannya Di Kelas Masih Agak Sulit Karena Banyak Siswa Yang Masih Terbiasa Dengan Didikte Dan Hanya Beberapa Yang Berpikir Kritis. Selain Itu, Tingkat Pemahaman Siswa Sangat Beragam, Ada Siswa Yang Cepat Memahami Ada Siswa Yang Masih Lambat Dalam Memahami. Hal Ini Masih Menjadi PR Bagi Saya Dalam Membantu Siswa Membangun Pemahamannya Dengan Baik. 6 Sejauh Mana Pemahaman Ibu Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran? Media Sangat Penting Dalam Proses Pembelajaran. Media Menjadi Penyalur Atau Alat Transportasi Materi Dari Guru Kepada Siswa. Tetapi Saya Mengalami Kesulitan Dalam Menggunakan Media Karena Kurangnya Sarana Media Di Sekolah. Dalam Pembelajaran Di Kelas Ketika Media Yang Akan Digunakan Dapat Dikontekstualkan Maka Saya Akan Mengkontekstualkan Media Tersebut, Sehingga Penggunaan Media Di Dalam Kelas Masih Kurang Maksimal. 7 Pernahkan Ibu Menggunakan Media Pembelajaan Dalam Proses Pembelajaran? Saya Selalu Berusaha Menggunakan Media Dalam Setiap Proses Pembelajaran. Jika Media Tersebut Dapat Dibawa Oleh Siswa Maka Saya Akan Meminta Siswa Untuk Membawa. Menurut Saya, Media Sangat Membantu Dalam Menyalurkan Materi Kepada Siswa. Jika Tidak Menggunakan Media Maka Kita Akan Kembali Pada Kurikulum KTSP Dimana Siswa Hanya Mencatat Apa Yang Disampaikan Guru. 8 Seberapa Sering Ibu Menggunakan Media Dalam Proses Pembelajaran? Saya Selalu Berusaha Untuk Menggunakan Media Dalam Setiap Proses Pembelajaran Walaupun Media Yang Sederhana. 9 Sejauh Mana Pemahaman Ibu Terkait Dengan Media Pembelajaran ICT? Media Pembelajaran ICT Adalah Media Yang Dibuat Dari Aplikasi Komputer. Saya Biasa Menggunakan Gambar Atau Video Dalam Kegiatan Pembelajaran. Media Yang Kami Gunakan Biasanya Dicari Melalui Internet. Hal Ini Karena Kami Belum Berkompeten Dalam Membuat Media Berbasis ICT. 10 Apakah Ibu Pernah Menggunakan Media Berbasis ICT Dalam Proses Pembelajaran? Sering Menggunakan Seperti Powerpoint Dan Lektora. 11 Apa Sajakah Media Pembelajaran ICT Yang Ibu Ketahui? Media Pembelajaran ICT Yang Saya Ketahui Seperti Powerpoint, Lektora, Dan Moviemaker. 12 Apa Jenis Media Pembelajaran Berbasis ICT Yang Sering Atau Pernah Ibu Media Pembelajaran ICT Yang Biasa Saya Gunakan Adalah Powerpoint. Gunakan? 13 Apakah Ibu Mengetahui Jenis Pembelajaran Berbasis ICT? Media Pembelajaran ICT Lainya Belum Saya Pelajari. Saya Mengetahui Media Yang Sederhana Seperti Powerpint, Lektora Dan Moviemaker. 14 Apakah Sekolah Memiliki Fasilitas Yang Mendukung Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT? Sekolah Sudah Berusaha Untuk Memfasilitasi Penggunaan Media Pembalajaran. Hal Ini Dibuktikan Dengan Adanya LCD Dan Layar Pada Setiap Kelas. 15 Apakah Ibu Pernah Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT Secara Mandiri? Saya Pernah Membuat Media Yaitu Lektora. 16 Kesulitan-Kesulitan Apa Yang Ibu Dapatkan Dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT? Kalau Sekedar Membuat Powerpoint Bukan Hal Yang Sulit. Namun, Jika Diminta Untuk Membuat Media Berdasarkan Suatu Program Komputer Sangat Sulit Karena Saya Bukanlah Seorang Programmer. Selain Itu, Untuk Saat Ini Pengetahuan Guru Akan IT Masih Sangat Minim. 17 Kesulitan-Kesulitan Yang Ibu Dapatkan Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT? Jika Media Tersebut Dalam Bentuk Powerpoint Saya Tidak Begitu Sulit Untuk Menggunakannya. Namun, Jika Dalam Bentuk Program Dimana Siswa Harus Menggunakannya Secara Mandiri, Saya Kira Belum Bisa Karena Keterbatasan Unit Komputer Di Sekolah. 18 Apakah Media Pembelajaran Berbasis ICT Yang Digunakan Atau Dibuat Sesuai Dengan Tuntukan Kurikulum 2013 Di Sekolah Ibu? Saya Kira Belum Maksimal Karena Media Yang Digunakan Sangat Sederhana. Namun, Jika Ada Media Yang Lebih Baik Dan Sesuai Dengan Kurikulum Akan Sangat Baik. Bagi Saya, Yang Menentukan Keberhasilan Kurikulum 2013 Salah Satunya Adalah Media Yang Digunakan Guru Dalam Mengajar. 19 Apakah Media Pembelajaran Berbasis ICT Yang Sudah Ibu Gunakan Dapat Menumbuhkan Antusias Belajar Siswa? Sangat Menumbuhkan Antusias Siswa. Hal Ini Karena Siswa Sekarang Mengalami Demam Gadjet. Selain Itu, Siswa Sangat Tertarik Dengan Teknologi. 20 Apakah Media Pembelajaran Berbasis ICT Membantu Ibu Dalam Proses Pembelajaran? Sangat Membantu Karena Anak Memiliki Ketertarikan Pada Media Tersebut. Hal Ini Akan Membantu Siswa Dalam Memahami Materi. 21 Apakah Media Pembelajaran Berbasis ICT Yang Ibu Gunakan Sudah Mengakomodasikan 5M Dalam Pendekatan Saintifik? Saya Selalu Berusaha Untuk Menciptakan Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Pendekatan Saintifik Dalam Proses Pembelajaran. Namun, Ada Kendala Yaitu Siswa Kurang Aktif, Kurang Mencari Tahu Dan Masih Belum Terbiasa Dengan Pendekatan Saintifik Ini. 22 Saran Apa Yang Dapat Ibu Berikan Terkait Dengan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT? Dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT Harus Sesuai Dengan Tema Yang Ada. 23 Apa Keinginan Ibu Terkait Dengan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT? Media Pembelajaran Berbasis ICT Yang Dapat Mengcover Seruluh Pembelajaran Dalam Sebuah Tema.
Pengertian Media Pembelajaran – Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas. Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan atau memvisualisasikan suatu materi yang sulit dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal. Misalnya, penjelasan tentang siklus air, sistem pencernaan ataupun sistem pernapasan pada manusia. Nah, diartikel ini kita akan membahas lebih jauh tentang media pembelajaran, mulai dari fungsi, manfaat, jenis jenis dan contoh media pembelajaran. Daftar Isi ArtikelPengertian Media PembelajaranPengertian Media Pembelajaran Menurut Para AhliFungsi Media PembelajaranA. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Levie & LentzB. Fungsi Media Pembelajaran Secara UmumMacam-Macam Jenis Media Pembelajaran Manfaat Media PembelajaranA. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Kemp & Dayton 1985B. Manfaat Media Pembelajaran Bagi GuruC. Manfaat Media Pembelajaran Bagi SiswaKarakteristik Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media PembelajaranContoh Media Pembelajaran ARTIKEL LAINNYA Pengertian Media Pembelajaran Pengertian media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk membantu merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat berupa alat ataupun bahan mengajar. Dalam pengertian lain, media pembelajaran adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan dalam proses penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun piranti lunak. Menurut H. Malik 1994, Pengertian Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan. Menurut Gerlach dan Ely 1971 Media belajar merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Latuheru, Definisi media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya. Kesimpulan Pengertian Media Pembelajaran adalah alat, bahan atau segala sumber daya yang digunakan untuk menyampaikan materi-materi pelajaran dari guru kepada murid-murid dalam proses kegiatan belajar mengajar. Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai beragam fungsi. Secara definisi, fungsi-fungsi tersebut kadang berbeda, semuanya tergantung siapa ahli yang menjabarkannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran; Fungsi Atensi adalah menarik perhatian siswa agar semakin berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada isi materi pelajaran Fungsi Afektif adalah kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca. Misalnya teks bergambar Fungsi Kognitif Mempermudah memahami dan mengingat informasi Fungsi Kompensantoris Mengakomodasi/membantu siswa yang lemah dan lambat menerima pelajaran yang disajikan secara verbal atau teks B. Fungsi Media Pembelajaran Secara Umum 1. Menarik Perhatian Siswa Terkadang siswa kurang tertarik atau antusias terhadap suatu pelajaran dikarenakan materi pelajaran yang sulit dan susah dicerna. Dengan media pembelajaran, suasana kelas akan lebih fresh dan siswa dapat lebih berkonsentrasi, terlebih ketika media pembelajaran yang digunakan bersifat unik dan menarik. 2. Memperjelas Penyampaian Pesan Dalam pelajaran, terkadang ada hal-hal berkonsep abstrak yang sulit bila dijelaskan secara lisan. Misalnya bagian-bagian tubuh manusia. Dengan media pembelajaran, seperti misalnya video, gambar ataupun kerangka manusia tiruan. Siswa akan lebih jelas memahami apa yang dijelaskan oleh guru di kelas. 3. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya Ketika menjelaskan tentang misalnya hewan-hewan karnivora. Tidak mungkin rasanya kita membawa Harimau, singa atau buaya kedalam kelas. Dengan media pembelajaran seperti gambar, siswa mengerti apa yang dimaksudkan guru walaupun belum melihat bentuk objek secara langsung. 4. Menghindari Kesalahan Tafsir Ketika guru berbicara secara verbal, sudut pandang murid kadang berbeda antara satu dengan lainnya dan maksud yang disampaikan guru berbeda dengan pemahaman para murid. Dengan media pembelajaran tafsir sebuah teori menjadi sama dan tidak ada kesalah pahaman informasi. 5. Mengakomodasi Perbedaan Tipe Gaya Belajar Siswa Manusia dibekali kemampuan berbeda-beda, termasuk dalam hal gaya belajar. Dalam sebuah teori, setidaknya ada 3 tipe gaya belajar, yakni Visual, auditori dan kinestetik. Dengan memperpadukan media pembelajaran dalam bentuk audio, audio video, gambar atau tulisan. Siswa yang lemah dalam menangkap pelajaran secara lisan bisa tertutupi dengan media pembelajan lain yang lebih dia pahami. 6. Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran Secara Efektif Dengan media pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas diharapkan sukses sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh tenaga pendidik di kelas. Selain yang disebutkan diatas masih banyak fungsi-fungsi media belajar lain yang dikemukakan oleh beberapa tokoh seperti misalnya Fungsi semantik, fungsi manipulatif, fungsi psikologis. fungsi motivasi, fungsi sosio kultura dan lain sebagainya. Namun defenisi kesemuanya itu, secara umum tetap mengacu pada fungsi-fungsi umum yang telah dijabarkan pada poin B diatas. Macam-Macam Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut; JENIS MEDIA CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN Media Cetak Buku, modul, majalah, gambar, poster, peta, foto-foto, majalah dinding, papan planel, LKS, guntingan koran, handout Media Audio Siaran radio, cd/dvd, podcast, lagu, musik, file mp3, telepon, lab bahasa Media Audio Visual Film, televisi, video Multimedia Interaktif Game, aplikasi-aplikasi berbasis android dll. E-Learning Udemy, codeacademy, ruangguru, zenius, google classroom, dll Media Realia Tumbuhan, bebatuan, pepohonan, mata uang dll 1. Media Cetak Print Out Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks, gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai informasi belajar. Media cetak terbagi kedalam 3 golongan, yakni 1 media cetak lepas buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto. 2 Media cetak dipajang poster, peta, papan planel, mading dan 3 Media cetak diproyeksikan seperti OHP atau slide proyektor. 2. Media Audio Media audio adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll. 3. Media Audio Visual Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media ini adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat. 4. Multimedia Interaktif Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna. 5. E-Learning E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan internet. Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak diterapkan. Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran berbasis website, mobile m-learning dan juga blended learning. 6. Media Realia Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb. Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai manfaat-manfaat tersendiri entah itu bagi guru ataupun bagi siswa. Berikut ini adalah beberapa manfaat media pembelajaran; Penyeragaman penyampaian materi pelajaran Proses belajar mengajal menjadi lebih menarik, jelas dan interaktif Efisiensi waktu dan tenaga Meningkatkan kualitas hasil belajar para murid Memungkinkan kegiatan mengajar yang flexible atau dapat dilakukan dimana saja Menumbuhkan sikap positif siswa. B. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Guru Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih bervariasi Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga Dapat lebih mudah memfokuskan perhatian murid pada materi yang sedang dipelajari Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif Membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan tidak mudah merasa bosan di kelas Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara efektif. C. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar Pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah dimengerti Kualitas belajar siswa meningkat Proses belajar dapat dilakukan dimana saja Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak Membangkitkan motivasi, minat dan keinginan belajar Karakteristik Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya. Karakteristik tersebut dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga penggunannya dalam proses kbm. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat unsur unsur berupa bentuk, garis, tekstur dsb Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini diterima melalui indra pendengaran atau telinga Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan dilihat secara bersamaan Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan pembelajaran. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Dalam menggunakan media pembelajaran guru harus memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Menurut Hernawan 2007 39 setidaknya ada 3 hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya Tujuan pemilihan media Karakteristik Media Alternatif Media pembelajaran yang dipilih. Contoh Media Pembelajaran Berikut ini adalah contoh-contoh media pembelajaran. Contoh ini sebetulnya telah tertuang dalam tabel jenis media pembelajaran di sub bab sebelumnya; Contoh Media Pembelajaran Cetak Buku, gambar, papan flanel, kliping koran dll Contoh Media Pembelajaran Audio & Audio Visual Video, podcast, siaran radio dll Contoh Multimedia Interaktif Game, aplikasi pembelajaran berbasis android dll Demikian artikel singkat berkenaan dengan media pembelajaran, mulai dari apa itu arti definisi media pembelajaran, fungsi, manfaat, tujuan, jenis jenis dan juga contoh media pembelajaran. Semoga tulisan ini bermanfaat.
pertanyaan sulit tentang media pembelajaran